Wednesday, July 15, 2009

KEBENARAN ADALAH GAIB




Bisa dibaca Kitab Veda ( saduran Rg Veda, Sama Veda,Yajur Veda dan Atharw Veda) ; Pedoman Hidup Praktis, hal 312 dijelaskan bahwa:Kebenaran itu adalah 'gaib'.
artinya sejauh pengetahuan yang kita gali tentang kebenaran ( pengetahuan ketuhanan ) bisa saja dilakukan,namun tetap kebenaran itu ada pada ruang ketuhanan yang bersifat gaib, agar kita sebagai manusia tetap menyisakan ruang dikepala kita untuk tempat tinggal Tuhan, ini menandakan betapa kecilnya kita dibandingkan dengan Tuhan.
Terbukanya tafsir Veda dimasa kini menimbulkan semakin banyaknya sampradaya, disamping menandakan semakin tingginya minat umat terhadap pengetahuan ketuhanan bahkan dapat dikatakan pertanda jaman spiritualitas. Baiknya diharapkan semakin banyaklah umat yang melakukan kebajikan dan keharmonisan alam, jaman spiritualitas ini menandakan betapa hausnya umat akan pengetahuan. Tanda - tanda seperti ini mestinya juga dikembangkan kembalinya lahir Dhang Acarya ( Wiku ) dimasing - masing komunitas ( padukuhan/padepokan ). Pola pendidikan yang diajarkan dipadukuhan/padepokan/pasraman adalah menganut sistem pendidikan integrasi antara penggemblengan fisik, pengisian pengetahuan alam serta filosophi kehidupan yang bijak ( Kawisesan - Kaweruhan - Kewicaksanaan ); Tatwam - Ciwam - Sundaram. Nantinya diharapkan akan melahirkan para sarjana yang sujana serta berswadarma artinya mereka akan mampu melakukan kewajiban yang selalu mengedepankan pada idealisme masing - masing seperti :
Guru /Brahmana yang suci adalah yang mampu memberikan pengetahuan filosophi kehidupan;
Birokrat/Ksatria yang membanggakan adalah kemampuan jiwa kenegarawanannya dan kemampuan mengatur kas negara dgn seadil - adilnya;
Usahawan/Waysia yang terpuji adalah yang rela menyumbangkan hartanya untuk kemanusiaan dan Agama;
Buruh/Sudra yang tangguh adalah mereka yang bekerja profesional dan setia pada perusahan tempat mereka bekerja;

KENAPA JUSTRU PENANAMAN NILAI - NILAI AGAMA SAAT INI JUSTRU BERTUMBUH KEMBANGNYA MUSIBAH DAN BENCANA DITANAH INI?
Pengetahuan Ketuhanan yang diperoleh dengan belajar agama secara akademis tidak mampu menerobos masalah Alam karena di pendidikan akademis hanyalah berdasarkan kurikulum semata artinya semakin cepat bisa menghafal sudah dianggap pintar dan terpelajar ( untuk kalangan tertentu inilah tokoh agama ). Sebaliknya yang ada pada pola pendidikan filosophi yang dikembangkan dipasraman/padukuhan/padepokan ; pola pendekatan pengetahuan alam Fisik ( brahmandapurana )dengan ditambah pengetahuan alam non fisik ( Wraspathi purana tatwa )menjadikan kita semua sadar tentang betapa gaibnya alam yang kita pijak saat ini, dengan mengetahui kegaibannya mestinya kita sadar akan bagaimana cara memelihara dan menghormati ibu pertiwi ini termasuk gunung, danau, laut, hutan dengan segala isinya.
Karenanya betapa tingginya pengetahuan agama yang dimiliki namun tidak melakukan penghormatan terhadap alam ini, sia -sialah pengetahuan itu.... karena alam ini sejatinya adalah tempat para l e l u h u r kita semua.
Hancurnya alam ini karena lupa akan leluhur yang menjadikan kita semua.

Semoga para leluhur selalu dalam sikap tapanya, mendoakan kita semua dalam keadaan baik.

No comments:

Post a Comment