Monday, April 20, 2009

FENOMENA USAHA DAGANG BANTEN UPAKARA

Secara umum  tujuan agama hindu yaitu untuk mencapai kebahagian rohani dan kesejahteraan jasmani ( moksartham jagadhita ya ca iti dharma), pelaksanaan realitas agama hindu dibali diwujudkan dengan mempersembahkan banten upakara. Banten Upakara adalah sebuah wujud persembahan, yang bertujuan agar terjadi keharmonisan antar manusia sebagai pemberi persembahan kepada yang dipersembahkan. Didalam ajaran agama hindu ada 5(panca) wujud persembahan yakni :

  1. Dewa
  2. Rshi
  3. Pitara
  4. Manusa
  5. Butha

kelima persembahan/srada tersebut didalam pelaksanaanya menjadi sebuah yajnya, maka selanjutnya dinamakan panca yajnya, karena sesuai dengan dasar kepercayaan/keyakinan umat hindu (srada) yaitu Kepercayaan terhadap Tuhan, Atman,Karma phala,Punarbawa dan Moksa.

Disamping menjadi tujuan yang suci dan mulya itu juga tersirat wujud aplikasi yoga yang dalam hal ini meditasi budaya ( culture meditation) disamping juga pengetahuan yoga lainnya. Dapat tercermin pada saat orang membuat banten selalu ada pada kestabilan jiwa dan raga sampai pada puncak acara yajnya dilaksanakan.

Sekarang ini dengan adanya usaha dagang banten upakara, . . . . apa yang bisa diharapkan dari hal tersebut diatas, seakan - akan ada upaya pelaksanaan yajnya tersebut sebagai wujud visual / festifal saja, karena kekurangan pemaknaan atas pembuatan banten dan pelaksanaan yajnya tersebut. Apalagi ada yang melaksanakan yajnya dengan keterpaksaan, sangat jelaslah pelaksanaan yajnya itu sama sekali tidak mengandung makna.

Siapa yang memulai ? . . . entahlah dengan tidak menyinggung siapa - siapa, apakah manusia saat ini tidak bisa membuat, tidak ada waktu atau memang malas membuat dan melakukannya. Apakah seoarang Tapini tidak pernah dilahirkan lagi, pengetahuan upakara tidak lagi boleh dipelajari atau ada jenis monopoli baru dibidang usaha dagang banten ?

Wujud persembahan upacara yajnya yang saat ini sedang diminati pelaksanaanya sangat memungkinkan untuk terjadinya prospek/peluang itu, sekali lagi memang perlukah diZaman ini dilakukan dengan besar - besaran ( puspam, toyam, gandam ), dimanalagi mencari visi agama hindu yang bijak dan saratbentuk bhakti yang lain, apakah bentuk bhakti yang lain juga tidak boleh ?. . . . .        bagaimana juga dengan Yuga/zaman dan penyesuaian pelaksanaan bhakti ? harus diingat sekarang zaman kali ( kali yuga ), bentuk bhakti apa yang sesuai dengan zaman ini . . . tidakkah ada yang paling sederhana dilakukan. . . yaitu dengan menyebut nama suci beliau Tuhan ( vasundevam kuthumbakham ).

Semoga ada mamfaatnya . . . 

No comments:

Post a Comment