Wednesday, March 25, 2009

BUDAYA LOKAL PENGERUPUKAN DI DESA TOHPATI






Pengerupukan dilaksanankan sehari sebelum Umat Hindu  melaksanakan brata penyepian ( silentlife) maksud dan tujuannya adalah mengharmonisasi aspek keButha'an/Kala alam beserta isinya, dengan ritual caru / persembahan suci kepada Maha Raja Yama diyakini semua komunitas ButhaKala akan tidak menggangu dan mempengaruhi alam ini khususnya manusianya. Seakan - akan ada wujud garansi kepada kita.

Dibagian lain dari hal tersebut diatas, kami akan menyoroti kegiatan setelah masyarakat Tohpati melakukan ritual caru, adalah prosesi Karnaval Obor/Oboh yang dinamai " Kuntang Kunting ". Sebagai pelaksana atas kegiatan ini adalah Sekehe Teruna Adat dan diikuti oleh anak - anak lainnya. Pelaksanaan karnaval ini dimulai dari ujung desa (Utara) berjalan perlahan - lahan menuju kesemua penjuru desa/batas desa" yang berkonotasi penyapuhan desa atas segala leteh/kotoran yang menghinggapi selama setahun ( tahun Caka ), artinya juga melakukan prosesi pembersihan niskala atas tanah desa selama setahun...

Hal lain dilakukan dimasing - masing pekarangan adalah dengan melakukan ritual juga tapi sebatas dipekarangan masing - masing, sama juga ditujukan kepada Maha Raja Yama, juga ada persembahan yang dipersembahkan dilebuh( pintu gerbang pekarangan ), masing - masing keluarga diberikan 1 ( satu ) helai lis/ gabungan untaian janur yang dipasupati, nasi taur ( gabungan butir -butiran bija beserta daging dan alkohol ) serta Tirta yang dikirim dari Pura Besakih kepada masing - masing Desa Pekeraman yang di tahun ini bertepatan dengan Ritual Panca Bali Krama ( Caru 10 tahun sekali ).

Semoga kehendak yang baik mendapat arahan yang baik pula 

Om' Atsu Tat Astu...........

 

No comments:

Post a Comment